KOMINFO. MUNA BARAT. GO. ID Dalam rangka mengoptimalkan monitoring dan evaluasi dokumen perencanaan pembanguna, pemerintah Kabupaten Muna Barat meluncurkan aplikasi Gesit Manja. Gesit Manja merupakan akronim dari Pengendalian dan Evaluasi Akuntabel, Optimalkan Kinerja Bappeda. Sebagai upaya diseminasi informasi terkait aplikasi tersebut, pemerintah daerah menggelar sosialisasi dengan menghadirkan perwakilan dari seluruh OPD dan kecamatan se-Kabupaten Muna Barat. Sosisalisasi dilaksanakan di Kota Makassar sebab penyedia aplikasi berada di kota tersebut sehingga seluruh peserta mendapatkan bimbingan tehkis secara langsung dari pihak pengembang.
Pj. Bupati Muna Barat Laode Butolo hadir secara langsung membuka rangkaian kegiatan sosialisasi yang berlangsung di Hotel Continent Centerpoint Makassar pada Rabu (30/10/2024). Dalam sambutannya Laode Butolo mengungkapkan bahwa kegiatan ini berangkat dari salah satu dari empat fokus reformasi tematik yakni digitalisasi administrasi pemerintahan yang memberikan kerangka kerja yang lebih akuntabel dan komprehensif untuk melakukan perubahan. Gesit Manja diharapkan mampu melakukan pengendalian dan evaluasi program pembangunan secara lebih efektif.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Muna Barat berpesan agar seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, menggali ilmu dari narasumber, serta terlibat aktif dalam proses diskusi. Harapannya, setelah sosialisasi peserta dapat nenbawa perubahan positif dan lebih profesional dalam melakukan evaluasi pada setiap kegiatan pembangunan. Laode Butolo juga meminta kepala OPD dan perencana segera mengisi data pada platform Gesit Manja demi tercapainya optimalisasi kinerja pembangunan.
Selanjutnya, Raden Djamun Sunjoto selaku Kepala Bappeda Kabupaten Muna Barat menyampaikan presentasi terkait peran Gesit Manja dalam perencanaan daerah. Raden Djamun mengungkapkan bahwa kehadiran Gesit Manja dilatarbelakangi oleh tiga kondisi terkini di Bappeda yakni :
- Waktu pengumpulan data terkait realisasi program dan kegiatan saat ini mencapai 3 bulan untuk memperolehnya sementara kondisi yang diharapkan adalah dalam jangka waktu 2 minggu data yang diperlukan sudah harus tersedia.
- Jumlah data yang terkumpul tepat waktu untuk pelaksanaan pengendalian dan evaluasi hanya 50% dari target seharusnya 100%.
- Kualitas konsistensi dokumen perencanaan dengan laporan triwulan hanya 65% dari target seharusnya 100%.
Berdasarkan hal tersebut, dilaksanakanlah pengendalian dan evaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi banyak tenaga dan biaya dengan menggunakan inovasi digitalisasi. Jangka pendek adalah menyediakan akses untuk 6 OPD yang bertanggung jawab dalam urusan wajib pelayanan dasar untuk menggunakan sistem informasi pengendalian dan evaluasi. Pada jangka menengah, menyediakan akses untuk OPD yang bertanggung jawab dalam urusan wajib non pelayanan dasar dalam menggunakan sistem informasi pengendalian dan evaluasi. Sedangkan manfaat jangka panjang yang ingin dicapai adalah memperluas cakupan pengguna di platform Sistem Informasi Pengendalian dan Evaluasi ke seluruh OPD lingkup Kabupaten Muna Barat.