KOMINFO. MUNA BARAT. GO. ID Bupati Muna Barat La Ode Darwin meresmikan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Lakawoghe sekaligus melepas penyaluran makanan bergizi untuk salah satu titik layanan di MIN 2 Muna Barat pada Senin (8/9/2025). Pada kesempatan itu, Bupati didampingi Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pendidikan Muna Barat, meninjau alur produksi—mulai dari penerimaan bahan pangan lokal, proses masak, hingga distribusi ke sekolah sasaran.
“Alhamdulillah, Dapur MBG Lakawoghe resmi beroperasi. Ini wujud komitmen Pemkab Muna Barat menyukseskan program pemerintah pusat untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan asupan gizi yang cukup, aman, dan berkualitas setiap hari sekolah,” ujar Bupati La Ode Darwin. “Kami mengintegrasikan pengawasan gizi oleh Dinas Kesehatan dan pengelolaan distribusi oleh Dinas Pendidikan, sambil memaksimalkan bahan pangan lokal agar ekonomi desa ikut bergerak.”
Kepala SPPG Dapur MBG Lakawoghe, Ahmadin Al Juma, menjelaskan kapasitas layanan awal dapur. “Saat ini dapur kami melayani 1.248 siswa yang berasal dari 10 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA. Kami menerapkan standar kebersihan produksi (food safety) dan menu bergilir sesuai panduan gizi, serta menjadwalkan pengantaran agar makanan tetap hangat saat tiba di sekolah,” terangnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program prioritas pemerintah pusat untuk meningkatkan status gizi pelajar. Tahap awal 2025 menyasar jutaan penerima manfaat lintas daerah, dengan prioritas anak sekolah dan ibu hamil/menyusui, serta penguatan tata kelola lintas sektor. Pemerintah menargetkan perluasan bertahap sepanjang 2025 dengan dukungan anggaran nasional dan penguatan satuan layanan dapur di berbagai daerah.
Bupati La Ode Darwin menambahkan, “Kami memastikan kesesuaian menu dengan pedoman gizi nasional dan melibatkan UMKM pangan lokal. Harapannya, anak-anak belajar dengan lebih fokus, angka ketidakhadiran turun, dan orang tua merasa tenang karena kebutuhan gizi harian di sekolah ikut terbantu.”
Ahmadin Al Juma menegaskan kesiapan tim: “Kami menjaga standar kebersihan dapur, pemantauan suhu makanan, dan rotasi menu protein-hewani, nabati, buah, serta susu sesuai ketersediaan. Sinergi dengan sekolah dan orang tua menjadi kunci agar layanan tepat waktu dan tepat jumlah,” ujarnya.
Pemerintah pusat telah menerbitkan berbagai pedoman dan petunjuk teknis sebagai acuan pelaksanaan MBG—mulai dari sasaran penerima, standar menu dan gizi, hingga tata kelola dan akuntabilitas penggunaan anggaran—yang menjadi rujukan bagi daerah dalam operasional dapur layanan.
Dengan beroperasinya Dapur MBG Lakawoghe, Pemkab Muna Barat menargetkan peningkatan cakupan layanan secara bertahap dan memperluas jejaring pemasok lokal agar ketersediaan bahan pangan bergizi tetap terjaga sepanjang tahun ajaran.