Deru kendaraan Pj. Bupati Muna Barat bersama rombongan para Kepala OPD memecah kesunyian, berpacu di bawah gerimis yang menerpa sore itu menerobos kabut meliuk liuk diantara rimbun pepohon, berbalur lumpur membela genangan, berenang-renang pada kubangan,tidaklah menjadi rintangan bagi Pj. Bupati Muna Barat, Dr. Bahri, S.STP.,M.Si.unutuk memastikan jalur jalan Usaha Tani yang menghubungkan kelurahan Tiworo dan Desa Laworo, perjalanan dilanjutkan dengan survei jalur jalan yang menghubungkan Laworo dengan Desa Lombu Jaya, dan Lombu Jaya Menunju Desa Lawada (Kompleks Bumi Praja Laworoku) (Kamis, 13/10/2022)
Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Muna Barat untuk menekan gejolak inflasi yang sedang melanda Indonesia khususnya Bumi Laworoku, Dr. Bahri, bergerak dan fokus mengembangkan sektor pertanian dengan meningkatkan dukungan infrastruktur pertanian yang memadai, di antaranya melalui pengembangan Jalan Usaha Tani (JUT).
Dengan adanya pengembangan JUT diharapkan dapat mendorong kelancaran distribusi pada kawasan pertanian. Namun di sisi lain, pengembangan JUT diindikasikan dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan nilai lahan di sekitarnya sehingga memicu perubahan guna lahan dari pertanian menjadi permukiman. Pj Bupati Mubar berharap pengembangan JUT dapat memperlancar mobilitas alat mesin dan sarana produksi menuju lahan pertanian, serta memperlancar hasil produksi pertanian menuju tempat penyimpanan, pengolahan dan pasar.
Hal tersebut diatas membuktikan bahwa telah terjadi dualisme dampak pengembangan JUT pada kawasan pertanian yang seharusnya mendorong perkembangan sektor pertanian tetapi di sisi lain malah menyebabkan semakin terkikisnya kegiatan pertanian pada kawasan tersebut. Bahri berharap kepada leading sector untuk tetap komitmen dan konsisten pada pengendalian, pemanfaatan lahan, kesesuaian lahan, dan zonasi.
Pengembangan pertanian memiliki peranan strategis dan penting guna mencapai ketahanan pangan nasional. Dukungan infrastruktur pertanian yang memadai, seperti jalan, sangat dibutuhkan untuk menunjang pengembangan pertanian yang efisien sehingga diharapkan pengangkutan sarana produksi hingga hasil pertanian menjadi lebih mudah dan murah. Dapat dikatakan bahwa Jalan Usaha Tani (JUT) merupakan salah satu komponen penting dalam subsistem hulu pertanian karena akan mendukung subsistem usaha tani, subsistem pengolahan, dan subsistem pemasaran hasil dalam rangka peningkatan ketahanan pangan, pengembangan, agribisnis, dan peningkatan kesejahteraan petani di suatu wilayah. Dengan adanya pengembangan JUT pada kawasan-kawasan pertanian, diharapkan dapat memperlancarkan distribusi produk pertanian, terwujudnya peningkatan pendapatan masyarakat, terciptanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, dan kehidupan masyarakat yang lebih baik, serta secara tidak langsung dapat memberikan manfaat pada perkembangan wilayah itu sendiri. Ungkap bahri disela-sela istrah.
Disisi laian Dr. Bahri mengingatka pada para Kepala Desa Melaui Camat yang ikut dalam rombongan survei bahwa; “pengembangan JUT sebenarnya memiliki dualisme dampak. Pada satu sisi, JUT dapat memberikan manfaat untuk mendukung dan memperlancar pengangkutan subsistem hulu pertanian. Akan tetapi di sisi lain, pengembangan JUT dapat mengancam keberlangsungan sektor pertanian karena peningkatan nilai lahan di sekitarnya malah mendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman. Karena alih fungsi lahan dari pertanian menjadi bukan pertanian mengalami tren kenaikan di hampir seluruh wilayah di Indonesia”. ungkap Bahri sebelum melanjutkan perjalanan.