KOMINFO. MUNA BARAT. GO. ID Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Muna Barat, Nestor Jono, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terkait dengan kegiatan bantuan ayam petelur yang diberikan kepada empat kelompok penerima bantuan ternak ayam petelur pada Selasa (9/9/2025). Kegiatan monev ini bertujuan untuk memantau perkembangan bantuan yang telah diberikan, khususnya dalam hal produksi telur dan kondisi kesehatan ternak.
Perlu diketahui bahwa bantuan ayam petelur ini diberikan kepada 23 kelompok tani di Kabupaten Muna Barat dengan total 20.000 ekor ayam petelur, beserta pakan untuk mencukupi kebutuhan ayam selama dua bulan pertama hingga ayam mulai bertelur. Setiap kelompok menerima bantuan sesuai dengan kapasitas yang telah ditentukan.
Empat kelompok penerima bantuan yang di monev pada hari ini antara lain adalah Kelompok Tani Bina Usaha Desa Kampobalano, Kelompok Tani Tunas Baru Desa Kusambi, Kelompok Tani Sinergi Tani Milenial Desa Guali, dan Kelompok Tani Mekar Jaya Desa Bakeramba Kecamatan Kusambi. Masing-masing kelompok mendapatkan bantuan ayam petelur beserta pakan yang akan diberikan selama dua bulan pertama hingga ayam mulai bertelur.
Dalam hasil monev, Kelompok Tani Tunas Baru Desa Kusambi terbagi menjadi dua kelompok: Tunas Baru I dengan populasi ayam 981 ekor menghasilkan 15 rak telur ditambah 23 butir telur, sedangkan Tunas Baru II dengan populasi ayam 1.419 ekor menghasilkan 42 butir telur. Produksi telur kelompok ini tergolong baik, dan stok pangan pun tercatat aman.
Kelompok Tani Sinergi Tani Milenial Desa Guali melaporkan memiliki 995 ekor ayam dengan jumlah produksi telur sebanyak 450 butir. Dua ekor ayam yang sebelumnya sakit kini sudah mulai membaik, sementara stok pakan juga dalam kondisi aman.
Sedangkan Kelompok Tani Mekar Jaya Desa Bakeramba melaporkan memiliki populasi ayam sebanyak 2.191 ekor dengan total produksi telur mencapai 752 butir. Terdapat enam ekor ayam yang mengalami gangguan kesehatan, namun masih dalam penanganan, dan stok pakan kelompok ini juga tercatat aman.
Kepala Dinas Pertanian Muna Barat, Nestor Jono, menyampaikan, “Monitoring dan evaluasi yang kami lakukan kali ini menunjukkan hasil yang cukup baik, namun kami tetap fokus pada peningkatan kualitas kesehatan ayam dan produksi telur. Kami berharap kelompok-kelompok tani ini dapat terus mengelola bantuan yang diberikan dengan baik dan menghasilkan manfaat yang maksimal. Kami juga memastikan bahwa bantuan pakan dan kesehatan ternak selalu terpantau dengan baik.”
Nestor Jono menambahkan bahwa untuk memaksimalkan keberhasilan program bantuan ini, Dinas Pertanian Muna Barat telah membentuk Satgas Ternak yang diketuai oleh seorang dokter hewan. “Satgas Ternak ini bertugas untuk memantau kondisi ternak setiap hari. Kami telah menugaskan dua staf teknis untuk setiap kelompok penerima manfaat, yang memantau kondisi ternak setiap pagi dan sore, serta melaporkan kondisi kesehatan ternak dan stok pakan ke dalam grup Satgas. Hal ini bertujuan agar segala permasalahan dapat segera teratasi dengan cepat,” ungkap Nestor.
Dengan adanya pembentukan Satgas Ternak dan pemantauan yang intensif, diharapkan program bantuan ayam petelur ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Muna Barat, khususnya di sektor peternakan. Dinas Pertanian Muna Barat juga berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada para kelompok tani agar hasil dari program ini dapat optimal dan berkelanjutan.