KOMINFO. MUNA BARAT. GO. ID Ketua Tim Pembinaan (TP) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Provinsi Sulawesi Tenggara, Arinta Andi Sumangerukka, melakukan kunjungan kerja ke tiga Posyandu di Kabupaten Muna Barat pada Minggu (18/5/2025). Adapun tiga lokasi yang dikunjungi adalah Posyandu Wanse di Kecamatan Kusambi, Posyandu Enggal Waras di Desa Sukadamai, dan Posyandu Abtakum di Desa Wamelai.
Dalam kunjungan tersebut, Arinta didampingi oleh Wakil Ketua TP Posyandu, Ratna Lada Hugua, serta jajaran tim pembina provinsi. Hadir dalam kegiatan ini Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat, Ketua TP PKK sekaligus Ketua TP Posyandu Muna Barat, unsur Forkopimda, staf ahli, pimpinan OPD, camat, lurah, kepala desa, serta masyarakat setempat.
Agenda pertama dimulai dengan peninjauan Posyandu Wanse, kemudian Posyandu Enggal waras dan terakhir di Posyandu Abtakum, diikuti dialog terbuka bersama kader Posyandu. Arinta menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dan memperkuat kapasitas Posyandu di kabupaten, agar dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, Arinta menjelaskan bahwa dahulu Posyandu hanya dikenal sebagai bagian dari Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang fokus pada ibu hamil dan balita. Namun, dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang kemudian diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2024, Posyandu mengalami transformasi menjadi Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang tidak hanya melayani bidang kesehatan, tetapi juga melaksanakan fungsi pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan, dan pembinaan kemasyarakatan.
“Transformasi ini mengharuskan kita semua, baik pemerintah pusat, daerah, desa, dan seluruh pembina Posyandu untuk bersama-sama memperkuat peran Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat,” jelas Arinta.
Ia juga menyoroti enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang kini menjadi fokus utama Posyandu, yaitu: pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat (trantibum), dan sosial.
Arinta memberikan catatan positif bahwa seluruh Posyandu yang dikunjunginya sudah memiliki layanan PAUD dan para kader telah memahami regulasi baru, hal yang menurutnya sangat di luar ekspektasi.
“Ini luar biasa. Saya sangat terkesan karena semua Posyandu sudah memiliki PAUD dan seluruh kader sudah memahami arah transformasi Posyandu sesuai regulasi terbaru. Ini menunjukkan kesiapan daerah untuk maju bersama,” ujarnya.
Salah satu kader Posyandu Wanse dalam sesi tanya jawab menanyakan prosedur pengajuan proposal untuk perluasan bangunan Posyandu. Menanggapi hal tersebut, Arinta menjelaskan bahwa pengajuan proposal dapat diajukan terlebih dahulu ke pemerintah kabupaten dan selanjutnya diteruskan ke pemerintah provinsi.
“Posyandu kini menjadi mitra OPD. Maka dari itu, proposal bisa disesuaikan dengan program OPD yang relevan. Bila OPD memiliki anggaran, maka sangat dimungkinkan untuk disalurkan ke Posyandu yang membutuhkan,” ujarnya.
Arinta juga menekankan beberapa poin penting dalam penguatan kelembagaan Posyandu, yakni:
-
Tim Pembina Posyandu secara intensif melakukan pembinaan dan pendampingan kader dalam merancang program yang menjawab kebutuhan riil masyarakat.
-
Dinas PMD dan OPD mitra Posyandu diminta untuk mengoordinasikan dan memfasilitasi pelayanan 6 SPM.
-
Penguatan fungsi Posyandu sebagai pusat layanan terpadu agar program-program pemerintah tepat sasaran.
-
Sosialisasi Permendagri terbaru tentang Posyandu.
-
Sinkronisasi program Posyandu dengan penganggaran dan dukungan lintas sektor.
-
Pemberian penghargaan kepada kader dan tim pembina yang aktif dan berdampak di tingkat desa hingga kabupaten.
Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, dalam sambutannya menyatakan kesiapan penuh Pemerintah Kabupaten Muna Barat untuk berkolaborasi bersama TP PKK, khususnya dalam pelaksanaan program-program strategis yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Kami mendukung penuh gerakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui Posyandu. Pemerintah daerah siap bekerja sama dengan ibu-ibu PKK untuk mewujudkan pelayanan yang merata, berkualitas, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” ucap Bupati.
Ia menambahkan bahwa penguatan kelembagaan Posyandu dan keterlibatan aktif masyarakat desa dalam layanan sosial dan kesehatan merupakan bagian penting dari perwujudan visi Liwu Mokesa.
Sebagai bentuk komitmen nyata, TP PKK memberikan bantuan dana kepada tiga Posyandu yang dikunjungi, sebagai bagian dari dukungan terhadap transformasi kelembagaan dan penguatan layanan di tingkat desa. Selain itu, rombongan juga melakukan kunjungan ke tiga puskesmas dan memberikan bantuan berupa alat kesehatan, alat peraga edukatif, serta pembangunan jamban sehat.
Pada setiap kunjungan ke Posyandu, Ketua TP Posyandu Provinsi Sulawesi Tenggara menyerahkan bantuan secara simbolis berupa satu set alat permainan edukatif, timbangan bayi digital, timbangan dewasa IMT, tensimeter digital, termometer, doppler janin, pengukur lingkar perut, pengukur LILA, serta dana pembangunan jamban sehat. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan nyata untuk memperkuat sarana dan prasarana pelayanan Posyandu agar semakin siap dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat layanan terpadu berbasis masyarakat.