KONFERENSI PERS KEPALA DINAS KOMINFO MUNA BARAT TERKAIT VIDEO VIRAL AKSI KEKERASAN DI RSUD MUNA BARAT

bagikan :

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email
Share on print
Print

KOMINFO. MUNA BARAT. GO. ID Kepala Dinas Komunikasi,  Informatika, Statistik dan Persandian  (Diskominfo-SP) Kabupaten Muna Barat, Al Rahman, S.Pd., M.Si., memberikan pernyataan resmi dalam konferensi pers terkait video viral yang memperlihatkan aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan, pengrusakan fasilitas pelayanan, serta ucapan tidak etis yang beredar luas di media sosial sejak Kamis malam.

Dalam pernyataannya, Al Rahman menyesalkan insiden tersebut dan menyampaikan klarifikasi resmi berdasarkan informasi faktual hasil koordinasi langsung dengan pihak RSUD Muna Barat, termasuk tim medis yang menangani pasien.

Kronologi Penanganan Pasien

Kejadian bermula saat Ny. Andriani (52 tahun) datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Muna Barat pada pukul 12.30 WITA dalam kondisi pasca-kecelakaan lalu lintas. Begitu tiba, pasien langsung mendapatkan pemeriksaan awal oleh tenaga medis.

Menurut hasil anamnesis dan pemeriksaan medis, pasien datang dalam kondisi sadar penuh dan kooperatif. Keluhan yang disampaikan berupa nyeri pada kepala dan tangan, pusing, namun tidak mengalami mual, muntah, pingsan, maupun pandangan kabur. Pemeriksaan vital sign menunjukkan:

  • Tekanan darah (TD): 130/77 mmHg

  • Nadi (N): 120 x/menit

  • Pernapasan (P): 20 x/menit

  • Suhu tubuh (S): 36,5°C

Dari hasil tersebut, pasien dinyatakan dalam kondisi stabil, tidak kritis, meski ditemukan luka robek di regio frontal (dahi) yang telah dijahit sebelumnya.

Selanjutnya, tim medis melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap dan memberikan terapi awal pada pukul 12.45 WITA, yang meliputi:

  1. Infus Ringer Laktat

  2. Oksigen 3 liter per menit

  3. Ranitidine 1 ampul

  4. Ketorolac 1 ampul

  5. Asam Traneksamat 1 ampul

  6. Citikolin 1 ampul

Setelah tindakan awal, pasien segera disiapkan untuk dirujuk ke fasilitas dengan kapasitas yang lebih lengkap, yakni ke RS Hermina dan RS Bahtermas Kendari. Namun saat proses penyiapan ambulans, terjadi insiden yang tidak diinginkan.

“Mengenai tuduhan bahwa pelayanan lambat dan ambulans tidak memiliki bensin adalah informasi yang tidak benar,” tegas Kadis Kominfo. Ia menjelaskan bahwa ambulans sedang disiapkan oleh petugas, namun terjadi kesalahpahaman di pihak keluarga pasien yang tersulut emosi dan tidak memahami alur penanganan medis.

Akibat dari aksi anarkis tersebut, seluruh tenaga medis dan dokter yang bertugas terpaksa meninggalkan lokasi untuk keselamatan diri. Namun demikian, pihak RSUD tetap melanjutkan evakuasi pasien ke Kendari menggunakan ambulans melalui jalur pelabuhan Tondasi–Torobulu.

Dalam penutup pernyataannya, Al Rahman mengimbau masyarakat agar bijak menyikapi informasi di media sosial dan menghindari tindakan main hakim sendiri.

“Mari kita hargai dan lindungi tenaga kesehatan kita yang selama ini bekerja dengan penuh dedikasi. Tindakan kekerasan dan pengrusakan tidak hanya melanggar hukum, tapi juga mencederai nilai kemanusiaan,” ujar Al Rahman.

Pemerintah Kabupaten Muna Barat menyatakan komitmennya untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi seluruh masyarakat dan berharap kasus ini segera ditangani secara hukum dan bijak oleh pihak berwenang.

Penulis : Kabid Opini dan Aspirasi Publik (Wa Ode Rahmatia, SP)
Editor / Penanggungjawab : Kadis Kominfo (Al Rahman, S.Pd, M.Si)
Wa Ode Rahmatia

bagikan :

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email
Profil Kepala Dinas

AL RAHMAN, S.Pd., M.Si

Kepala Dinas Kominfo

Informasi
Infografis
« of 3 »
Instagram