Peringati HUT Sultra Ke-61, Gubernur Ajak Bersinergi Dalam Harmoni

bagikan :

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email
Share on print
Print

KOMINFO. MUNA BARAT. GO. ID 27 April menjadi momentum bersejarah bagi Provinsi Sulawesi Tenggara. Almanak tersebut menjadi pengingat akan eksistensi Bumi Anoa sejak 27 April 1964. Tahun 2025, provinsi beribu kota Kendari ini genap berusia 61 tahun. Pertambahan usia yang diperingati secara khidmat di Lapangan 19 November Kolaka.

Bumi Mekongga menjadi saksi lantunan rasa syukur atas nikmat pertambahan usia. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka dalam sambutannya.

“Kita bersyukur hari ini Provinsi Sulawesi Tenggara genap berusia 61 tahun. Kita bersyukur eksistensi Sultra mulai terbentuk hingga usia sekarang. Senantiasa terjaga dan terus bergerak maju dengan berbagai pencapaian pembangunan di segala bidang meskipun dihadapkan pada tantangan lokal, nasional, dan global.” ujarnya

Atas berbagai capaian pembangunan yang berimplikasi pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sultra, Gubernur mengajak segenap hadirin menghaturkan hormat dan terima kasih kepada para pejuang terbentuknya Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Sudah sepatutnya dengan penuh rasa hormat kita menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada tokoh pejuang dan mantan pimpinan daerah serta tokoh-tokoh pendahulu. Semoga segala jasa pengabdian tercatat sebagai amal ibadah dan diridhoi oleh Tuhan.” lanjutnya

Selanjutnya, sosok yang akrab disapa ASR ini menyampaikan tentang Sumber Daya Alam berlimpah serta keberagaman masyarakat yang dimiliki oleh Sulawesi Tenggara. Dua hal yang menjadi potensi besar dalam pembangunan daerah maupun nasional. Oleh sebab itu ASR mengajak seluruh masyarakat Sultra untuk tidak mempertentangkan perbedaan tetapi mengelolanya sebagai harmoni agar tercapai kemajuan dalam segala bidang.

“Sebagaimana diketahui bersama, Sultra dikaruniai Sumber Daya Alam melimpah dan beragam. Baik yang ada di permukaan maupun di perut bumi. Kita juga menyadari bahwa Sultra adalah daerah yang masyarakatnya hidup dalam keberagaman agama, suku, bahasa, budaya adat istiadat, status sosial, dan pandangan politik. Hal tersebut merupakan potensi besar bagi pembangunan daerah dan nasional.” sambungnya

Sang Jenderal Purnawirawan mengingatkan agar upacara HUT Sulawesi Tenggara ke-61 tidak sekadar seremonial belaka tetapi menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif dalam menjalankan pemerintahan yang bertanggung jawab. ASR juga mengajak segenap unsur pembangunan untuk meningkatkan integritas dan melaksanakan tugas yang telah diamanahkan.

“Upacara HUT Sultra ke-61 ini jangan hanya seremonial tetapi jadi momentum meningkatkan kesadaran kolektif kita semua bahwa membangun Sultra sebagai daerah otonomi adalah tanggung jawab pemerintah dan segenap komponen pembangunan. Dari Bumi Mekongga, saya mengajak kita semua mari konsisten jaga kerukunan dan persatuan dalam keberagaman.” pungkasnya

Sebelum mengakhiri sambutannya, Gubernur Sultra ke-13 ini menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, Anggota DPR, Anggota DPD, DPRD, pemerintah kabupaten, TNI, POLRI, Organisasi Kemasyarakatan, Pihak Swasta, akademisi, media, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan seluruh masyarakat Sultra serta semua pihak yang telah berperan dan berkontribusi dalam pembangunan Bumi Anoa.

Andi Sumangerukka mengakhiri sambutannya dengan menyitir falsafah hidup suku-suku yang mendiami Provinsi Sulawesi Tenggara. Warisan leluhur yang mengandung nilai-nilai tentang menjaga adat, saling menghargai,  dan bijak dalam bertindak. Falsafah Suku Tolaki ”Inae kosara ie pinesara. Inae lia sara ie pinekasara”  memiliki makna Siapa yang menghargai adat ia akan dihormati. Siapa yang melanggar adat ia akan diberi sanksi. Falsafah Buton “Po-binci-binciki kuli” berarti “saling mencubit kilit (kulit) sendiri”. Falsafah Suku Muna”Pomoa-moasigho, Popia-piara, Poangka-angkatau dan Poadha-adhati “, yang artinya saling menyayangi, saling menyantuni, saling kerjasama, dan saling menghargai”. Serta falsafah Suku Moronene “Koniantou” bermakna berjalan di jalan yang baik.

Sumber : Tim Liputan Diskominfo Mubar
Penulis: Staf Kominfo (Wa Ode Hasrana, A.Md)
Editor: Kabid Opini dan Aspirasi Publik (Wa Ode Rahmatia, SP)
Penanggungjawab : Kadis Kominfo (Al Rahman, S.Pd, M.Si)
diskominfo

bagikan :

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email
Profil Kepala Dinas

AL RAHMAN, S.Pd., M.Si

Kepala Dinas Kominfo

Informasi
Infografis
« of 3 »
Instagram